Wednesday, November 2, 2011

Systems Development Life Cycle (SDLC)

SDLC (Systems Development Life Cycle) dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Dibawah ini kami akan mencoba memaparkan beberapa model pengembangan perangkat lunak:
1. Waterfall model
Model ini sama seperti linear sequential model. Waterfall model merupakan model pengembangan perangkat lunak yang paling kuno tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai didalam Software Engineering (SE). Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing, dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Sebagai contoh tahap coding harus menunggu tahap design selesai. Secara umum tahapan pada model waterfall dapat dilihat pada gambar berikut :

1.   Planning
The Planning Phase merupakan proses pokok pada pengertian mengapa sebuah sistem informasi akan dibangun dan faktor bagaimana tim proyek akan membangun. Hal ini mempunyai 2 tahapan yaitu :
-    During Project Initiation, sebuah nilai sistem usaha pada organisasi merupakan sebuah identitas bagaimana hal ini akan menurunkan harga atau menambah penghasilan. The Feasibility analysis merupakan pemeriksa kunci pada aspek sebuah project yang dimaksud seperti berikut :
a.    The Technical Feasibility
b.    The Economic Feasibility
c.    The Organizational Feasibility
The system request dan feasibility analysis merupakan sebuah penampilan sistem informasi approval committee, dimana menentukan apakah proyek tersebut akan dijalankan.
-    Salah satu proyek adalah approved, hal yang dicatat project management.selama project management, project manager ditulis pada sebuah rencana kerja, para pegawai proyek, dan mengajukan teknisi dalam tempat tersebut untuk menolong tim kontrol proyek, dan  sampai semua projek berlangsung pada SDLC.
2.    Analysis
The analysis phasa adalah pertanyaan dan jawaban siapa yang akan menggunakan sistem tersebut, apakah akan ada sebuah sistem dan dimana dan kapan hal itu akan digunakan. Sampai phasa ini, tim proyek menginvestigasi beberapa sistem pada saat ini, mengidentifikasi perbaikan yang pantas, dan konsep perkembangan untuk sistem yang baru. Phasa ini memiliki 3 tahapan yaitu :
-    Sebuah Analysis strategy yang merupakan panduan untuk tim proyek dalam usaha perkembangan.
-    Tahap selanjutnya adalah requirement gathering. Informasi pada analisis- dalam penghubung dengan input dari sponsor proyek dan beberapa orang lainnya-peranan dalam konsep perkembangan adalah untuk sebuah sistem yang baru.
-    The analysis, konsep sistem, dan model merupakan kombinasi dalam sebuah dokumen panggilan sebuah sistem proposal, dimana menampilkan sponsor proyek, dan pembuat kunci keputusan lainnya.
The system proposal merupakan menyampaian sebuah inisial untuk mendeskripsikan apakah syarat usaha pada sistem baru ini akan bertemu.
3.    Design
The design phase menentukan bagaimana sebuah sistem akan beroperasi pada sebuah istilah hardware, software, dan infrastruktur jaringan; the user interface, form dan reports; dan sebuah program yang spesifik, databases,  dan file yang akan dibutuhkan. Pada design phase ini mempunyai 4 tahapan yaitu :
-    The design strategy wajib dikembangkan. Hal ini menjelaskan apakah sistem akan memperkembangkan oleh programer perusahaannya, apakah akan menjadi sumber luar lainya pada perusahaan, atau apakah perusahaan akan membeli sebuah paket software yang ada.
-    Peranan dasar pada perkembangan design arsitektur untuk sistem deskripsi sebuah hardware, software dan infrastruktur jaringan yang akan digunakan.
-    The database dan file specification merupakan sebuah pengembangan. Memberikan definisi yang tepat apakah data tersebut akan dismpan dan dimanakah data itu disimpan.
-    The analyst team develop the program design, yang mana program didefinisikan sebagia kebutuhan menulis dan setiap program akan menentukan hal tepat.
Penyampaian seleksi ini merupakan the system specification yang memberikan tim programer untuk pelaksanaan.
4.    Implementation
Phase terakhir dalam the SDLC adalah implementation phase, sampai yang mana sebuah sistem adalah bangunan yang benar. Phase ini mempunyai 3 tahapan yaitu:
-    System construction, sistem yang merupakan sebuah bangunan dan menjamin penampilan sebuah design ujian.
-    The system sebagai installed. Instalasi merupakan sistem yang segera dimatikan dan dinyalakan salah satu yang terbaru.
-    The analyst team establishes sebuah rencana pendukung untuk sistem. Rencana ini biasanya dimasukan ketempat yang formal atau informal sebagai tinjauan pelaksanaan, baik sebagai jalan sistematik untuk  identifikasi major dan minor dibutuhkan perubahaan untuk sebuah sistem

Kelebihan:
• Dituntut bekerja secara disiplin
• Dokumen lengkap
• Selalu dalam kontrol SQA
• Maintenance mudah, karena dokumen lengkap
Kekurangan:
• Konsumen kesulitan membaca dokumen, komunikasi menjadi sulit
• Alur linier, proses lambat
• Konsumen tidak dapat melihat hasil hingga akhir tahapan
• Personil tidak bekerja optimal, karena ada waktu tunggu sebuah tahapan selesai

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews